Jendela Keluarga

Assalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh Selamat Datang Di Blog Seuntai Kenangan

Senin, 28 Mei 2007

Modul Home Schooling Usia 0 - 2 Tahun

Program Kegiatan Rutin Umum:
1. Selalu tatap si kecil dengan pandangan sayang dan penuh cinta.
2. Banyaklah berbicara dengan si kecil, walaupun ia belum bisa (tergantungt usia
anak) memberikan balasan dengan kata-kata.
3. Belai anak dengan sayang misalnya saat menyusui atau menjelang tidur untuk
menumbuhkan rasa aman.
4. Berikan makanan bergizi, Asi eksklusif dengan sepenuh hati (tidak dengan disambi
pekerjaan lain).
5. Pada saat melakukan kegiatan bersama anak (misal:makan, mandi, bermain dll),
selalu libatkan perasaan anda dgn hati senang.
6. Manfaatkan selalu saat saat anak sedang berminat untuk bermain dan mempelajari
sesuatu.
7. Rangsanglah anak untuk belajar mengucapkan kata sebanyak banyaknya. Mulailah
dengan kata kata yang sedang menjadi tema dalam program ini. Misal: Air, Udara,
Angin, Minum, Haus, dsb.
8. Perkenalkan dengan benda benda yang dilihat, sebanyak mungkin.
9. Perhatikan jam tidur anak. Pastikan anak memperoleh istirahat yg cukup dan
nyenyak. Jangan biarkan anak begadang mis karena menunggu abinya.
10. Bacakan buku buku anak sesering mungkin, dengan tetap memperhatikan minat anak.
11. Latihlah fisik anak agar tumbuh kuat , segar dan sehat. Bila cuaca memungkinkan,
sesering mungkin ajaklah anak bermain diluar dan menggunakan fisik misalnya
berlari lari dikoen, main panjat panjat, perosotan, dsb. Bila udara terlalu
dingin, ajaklah anak melakukan kegiatan dirumah yang bisa melatih fisik. Misalnya
main panjat panjat (bila memungkinkan sediakan fasilitas ini) atau berlompat
lompat di matras atau kasur tebal.
12. Biasakan hidup sehat pada anak. Mandi sehari 2x (tgt musim dan kondisi tubuh
anak).
13. Usahakan rumah selalu dalam keadaan bersih. Ini bisa melatih anak kebiasaan
hidup bersih.
14. Ajarkan pada anak hal hal yang berbahaya yang ada disekeliling rumah. Misalnya
jangan main pisau, jangan putar putar tombol kompor gas, dsb.
15. Ajaklah anak untuk memulai kegiatan dengan membaca basmalah ( misal : mau makan,
minum , mandi,memakai baju dsb)
16. Ajaklah anak untuk mencuci tangannya terlebih dahulu ketika akan makan
17. mengajak anak untuk belajar disiplin melalui tata cara makan yang sudah terpola
waktunya. Misalnya, ketika didudukkan di kursi makannya atau dipasangkan celemek
makannya, ia sudah tahu kalau “upacara” makan sudah tiba. Atau, ketika mencium
harumnya aroma makanan yang sedang Anda siapkan, ia harus sabar menunggu.
18. Terus mengajak anak berbicara ketika mempersiapkan makanan atau ketika duduk
dihadapannya, untuk menanamkan bahwa kita sangat menyayanginya.
19. Ajaklah anak makan dengan suasana yang menyenangkan (misalnya dengan selalu
memberikannya senyum dan pujian)
20. Jika anak sulit untuk makan, jangan paksa terus menyuapinya. Suasana makan yang
tidak menyenangkan bisa-bisa berbuntut panjang. Nantinya, dia malah jadi “jagoan”
sulit makan.
Kalau anak kelihatannya menolak makanan yang kita sodorkan, ajak bicara dan
“tariklah” perhatiannya melalui cerita, mainan, dan gambar yang bisa menggugah
selera makannya.
21. Kenalkan kepada anak alat-alat yang biasa dipakainya untuk makan dan minum (misal
: sendok, piring dan gelas)
ini bisa dilakukkan ketika anak makan atau minum, ataupun ketika sedang
bermain-main dengannya, dengan diiringi atau diselingi nyanyian yang dikuasai
orang tua
22. Ajaklah anak untuk mengakhiri kegiatan dengan membaca Hamdalah mengajak anak
untuk membiasakan mencuci tangan setelah makan
23. Biasakanlah memperdengarkan ayat-ayat suci Al-Qur’an baik melalui media audio
atau suara ibu.
24. Biasakanlah ibu menyebut asma Allah dan kalimat dzikir, seperti :
“subhanallah, indahnya bunga itu”
“Alhamdulillah, adek sudah kenyang minum susunya.”
“Subhanallah, anak bunda sudah bisa berdiri sendiri.”
“Innalillahi, airnya tumpah.”dsb.

BELAJAR BERKOMUNIKASI
Petunjuk bagi orang tua dalam melakukan kegiatan ini :
1. Berilah anak-anak lingkungan yang dapat merangsang kemampuan bahasa lewat kegiatan bermain.
2. Berilah perhatian pada ucapan-ucapannya dan menunjukkan minat yang tulus terhadap maksud ucapannya.
3. Bersabarlah untuk tetap menatap dan menjadi pendengar yang baik bagi anak, karena mereka perlu berlatih menyusun pikiran-pikiran mereka kemudian mengekspresikannya secara efektif. Bantulah bila di rasa anak mengalami kesulitan dalam mengucapkannya.

DENGARKAN KATA-KATANYA !
Waktu : 5-10 menit
Bahan : Tidak ada
Jika Anda berbicara dengan bahasa bayi saat berkomunikasi dengan si kecil, kata-kata yang muncul dari mulutnya pada saat ia berusia enam bulan, biasanya terdiri suku kata berulang yang sederhana, seperti mama, papa, atau dada. Ulangi kata-katanya untuk menunjukkan bahwa Anda mendengarkannya dan tertarik pada ucapannya.
Variasi :
Ulangi kata-katanya dan kemudian gunakan kata yang tepat dalam sebuah kalimat, seperti,’Adik ingin bermain bersama papa? Atau “Kamu ingin minum susu?”

KOTAK BERBICARA
Waktu : 5-10 menit
Bahan : Kotak kecil yang bisa di genggam
Kegiatan ini akan menarik minat bayi anda. Duduklah berdekatan dengan si kecil. Lalu, letakkan kotak ke mulut Anda dan berbicaralah seperti di telepon. Berbicaralah dengan bayi Anda. Dia akan tertarik karena suara Anda akan terdengar sedikit bergema ditelinganya.
Variasi :
• Gunakan kotak berbagai ukuran dan keluarkan suara yang berbeda-beda.
• Letakkan kotak ke mulut si kecil dan ajak dia menggumam.
• Gunakan dua buah kotak dan ajaklah si kecil untuk balik berbicara kepada Anda.
• Telephon mainan adalah pilihan yang paling tepat untuk bayi yang sedang senang mengekspresikan dengan suara.

LEBAH BERDENGUNG
Waktu : 5-10 Menit
Bahan : Tidak ada
Komunikasi bisa terasa menyenangkan jika dilakukan dengan cara yang menghibur. Pangku si kecil, lalu gerakan jari2 Anda ke udara dan tirukan dengungan lebah. Lalu, sambil tetap mengeluarkan dengungan, turunkan jari Anda dena gelitik perutnya. Ulangi selam si kecil masih berminat pada aktivitas itu.
Variasi :
• Buat ‘si lebah’ tiba-tiba berhenti berdengung dan kemudian berdengung lagi.
• Pada waktu si kecil makan, berpura-puralah “si lebah” juga ikut makan makanannya.
• Ciptakan suara-suara lain saat Anda mendekatkan si kecil ke wajah Anda.

BELAJAR BERTEMAN
Petunjuk bagi orang tua dalam melakukan kegiatan ini :
1. Buatlah suasana lingkungan terasa aman bagi bayi Anda, pada saat ada banyak orang baru bagi bayi anda. Awalnya peluklah dia, kendalikan suara anda (jangan terlalu keras), tampilkan raut muka yang menyenangkan.
2. Banyaklah menerangkan dan menyebut nama-nama orang yang hadir di suatu pertemuan itu pada anak anda.
3. Bersikaplah rileks, tidak kaku, dan buatlah diri Anda nyaman. Hal ini akan terasa oleh bayi Anda saat berada di tempat pertemuan.

UCAPKAN SALAM
Ucapkanlah salam ketika hadir dan akan meninggalkan pertemuan, ajaklah si kecil mengucapkannya atau memperhatikan ucapan Anda.
Rasulullah saw. sering mengunjungi kaum Anshar, lalu Beliau mengucapkan salam kepada anak-anak mereka serta mengusap kepala mereka dan mendoakan kebaikan buat mereka.” (HR Ibnu Hibban).

MENGHADIRI PERTEMUAN
Ajaklah si kecil ke pertemuan-pertemuan dan ajaklah ia berkenalan dengan anak-anak kecil yang ada di sana. Mungkin awalnya ada yang menangis karena merasa banyak orang baru di situ, tapi tenangkanlah ia dengan memeluknya, dan memberi kata-kata yang menenangkan. Jangan sebut si kecil dengan kata-kata yang memojokkan, seperti : “ Duh, pemalu sekali yah anak bunda”

BERMAIN MAINAN BERSAMA
Ajaklah beberapa anak kecil yang usianya tidak jauh berbeda dengan si kecil. Lalu sediakan beberapa mainan buat mereka. Buatlah permainan peran, ada pinjam meminjam, ada saling bertelepon, memainkan mainan bersama, dll. Bila terjadi pertengkaran, tenangkan si kecil dengan memeluknya, jangan menggunakan kata-kata keras, setelah agak tenang, beri tahu si kecil kalau mainannya boleh dipinjamkan atau tidak, atau alihkan perhatian dia pada mainan lain.** Forum silaturahim Muslimah(fahima dot org)
Baca Selengkapnya..